InilahKisahnya: Menuliskan Kisah Sehari-hari Dalam Diari yang Bersifat Pribadi
Kembali mengingat masa-masa menumpahkan perasaan dalam diari yang jadi saksi kehidupan kita secara pribadi.
Masih #InilahKisahnya saat dimana kamu menutup hari dengan menuliskan diari? Mulai dari membahas hal-hal sederhana yang kamu alami dalam sehari, tempat curhat meluapkan segala rasa, hingga jadi saksi perkembangan hidupmu. Apa masih banyak dari Sobat Badak yang tetap menjalankan kebiasaan ini hingga sekarang?
Seiring perkembangan zaman, banyak dari antara kita yang tidak lagi menulis diari. Tentunya karena dipengaruhi kesibukan beraktivitas, hingga perkembangan zaman yang mengenalkan kita pada media sosial. Nyatanya, memiliki dan aktif menggunakan media sosial tidak selalu membawa hal positif dan kemudahan, namun juga ada kalanya bersifat kurang baik. Seperti kala media sosial tidak dimanfaatkan dengan benar.
Bila awalnya media sosial memiliki tujuan untuk menghubungkan banyak orang dari berbagai belahan dunia, berbagi kabar inspiratif dan mengekspresikan diri semudah menekan tombol dan membagikannya dalam hitungan detik. Sebaliknya segala fungsi ini, terkadang malah dijadikan wadah berbagi informasi terlalu personal layaknya sebuah diari pribadi, tanpa memperhatikan akibat buruk dari 'oversharing'.
Semua orang memang berhak memiliki pendapatnya masing-masing, namun saat pendapat atau pemikiran pribadi itu sudah disebarkan dalam ruang sosial yang dapat diakses siapapun, kini semua orang juga berkewajiban untuk mempertanggung jawabkan apa yang ia tulis atau bagikan. Jangan sampai kamu jadi lengah dan kurang bijak saat menggunakan media sosialmu ya.
Segala kemungkinan yang bisa terjadi saat berbagi pengalaman dan pemikiran pribadi di media sosialnya nyatanya bisa diminimalisasi dampak buruknya dengan memilih kembali menggunakan diari sebagai wadah meluapkan apa yang ingin kamu ungkapkan dari dalam pikiranmu.
Selain bersifat pribadi, menuliskan diari juga bisa jadi salah satu cara untuk melatih skill menuliskan cerita, merasa nyaman dengan dirimu sendiri, merelaksasi hingga jadi cara untuk introspeksi diri dari waktu ke waktu. Kita bisa melihat sendiri hasil luapan perasaan dari waktu ke waktu untuk terus berkembang lebih baik lagi, atau sekadar mengenang hal-hal menarik yang pernah dialami. Semuanya tanpa menghadirkan resiko oversharing yang tentunya tidak diinginkan.
Yuk, mulai lagi menulis diari harian dan isi dengan segala hal yang kamu alami hari ini, besok dan di masa yang akan datang!