Gangguan Kesehatan yang Umum Dialami saat Umroh dan Naik Haji
Bisa berangkat ke Tanah Suci dan berdoa langsung di depan Ka’bah, menjadi impian umat Islam. Hanya memang perlu persiapan matang sebelum benar-benar pergi ke sana, terutama urusan kesehatan. Sebab, perbedaan geografis dan iklim, membuat tubuh kadang tak bisa cepat beradaptasi. Akibatnya, beberapa gangguan kesehatan di bawah ini, umum dialami oleh jemaah umrah maupun haji.
Diare
Meski setiap tahun sanitasi di Arab Saudi, terutama yang biasa digunakan jemaah umrah dan haji terus diperbaiki, tetapi kebiasaan menjaga kebersihan diri kembali ke masing-masing orang. Hal inilah yang membuat beberapa jemaah kerap mengalami diare. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri E. coli ini pun bisa terjadi kadang karena hal sepele, seperti tak menjaga kebersihan MCK hingga malas mencuci tangan sebelum makan. Tubuh jadi tidak nyaman ketika menjalani berbagai rangkaian ibadah di tanah suci.
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
Berbeda dengan di Indonesia, iklim di Arab Saudi sangat berbeda. Dapat berubah sangat ekstrem dalam beberapa tahun terakhir. Suhu udara bisa turun drastis, angin dingin kencang dan hujan salju bahkan pernah terjadi di sana. Jika tidak siaga dengan kesehatan yang kuat, saluran pernapasan bisa terganggu. Tidak sedikit jemaah haji maupun umrah yang terserang flu, hingga mengalami ISPA. Demi mencegah risiko mengalami ISPA ini, Badan Kesehatan Dunia merekemondasikan jemaah haji maupun umrah juga melakukan vaksin pencegahan ISPA sebelum berangkat ke sana.
Meningitis
Pemeriksaan kesehatan sebelum berangkat ke tanah suci wajib dilakukan secara menyeluruh. Selain itu, sertifikat vaksin meningitis juga wajib dimiliki demi mencegah dan mengurangi ancaman terpapar bakteri dan virus berbahaya yang mungkin terbawa umat muslim lainnya dari seluruh dunia. Salah satunya penyakit meningitis meningokukus yang masih endemik di negara-negara Timur Tengah. Beberapa gejala terjadinya meningitis, antara lain rasa nyeri hebat pada tubuh, mual, hingga demam tinggi.
Panas Dalam
Pernah merasakan tubuh yang terasa panas, meriang, atau sakit tenggorokan ketika berada di daerah yang memiliki cuaca ekstrem? Saatnya waspada dengan gejala panas dalam. Kondisi tersebut terjadi ketika tubuh mengalami panas berlebihan, terutama pada sistem pencernaan. Penyebabnya bisa beragam, mulai dari kurangnya vitamin C, asupan serat yang kurang tercukupi dengan baik, kekurangan cairan tubuh, dan terlalu banyak konsumsi makanan panas dan berlemak.
Meskipun terdengar sepele, tapi panas dalam bisa mengganggu aktivitas sehari-hari, terlebih saat beribadah di tanah suci. Selain dengan memperbanyak asupan makanan bernutrisi tinggi, kamu juga bisa meredakan gejala panas dalam dengan minum Larutan Penyegar Cap Badak dari Sinde. Ramuan tradisional satu ini sudah dipercaya dari generasi ke generasi untuk meredakan gejala panas dalam yang disertai sariawan, tenggorokan kering, sembelit, dan efektif untuk membuat tubuh lebih segar.
©larutanpenyegar.com
Larutan Penyegar Cap Badak mengandung zat alami seperti Gypsum Fibrosum dan Galcareus Spar yang tidak menimbulkan efek samping saat dikonsumsi. Ada beragam varian rasa larutan penyegar yang bisa dipilih sendiri sesuai selera, mulai dari original, jambu, leci, hingga anggur. Tersedia dalam kemasan botol, kaleng, dan sachet yang praktis dibawa ke Tanah Suci.
Saatnya bebaskan diri dari panas dalam yang mengganggu dan maksimalkan ibadahmu saat umroh dan naik haji, ya!